Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang; Selawat dan Salam ke atas junjungan Besar Nabi Muhammad SAW.
Antara isi-isi penting yang perlu dikongsikan khas adalah:
Pengisian 1) Huraian surah Ar- Rum; 21
"Dan di antara tanda yang membuktikan kekuasaan dan rahmatNya, Ia menciptakan pasangan untukmu dari jenis kamu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya yang demikian itu benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir"
Setelah membaca ayat di atas, bagi mereka yang sudah menikah, maka mereka faham-faham je la kan. Namun, untuk yang belum berkahwin akan tertanya-tanya. .
Bilakah masakah kami ini untuk menikah agar dapat merealisasikan impian yanag terkandung dalam ayat ini?
Baiklah, dapatlah disimpulkan- Kasih sayang dan rasa tenteram ini bukan sahaja pada pasangan nikah tetapi kasih sayang ini boleh di tujukan jua kepada sahabat.
Contoh, dalam Mawadah, kami boleh merealisasikan ayat ini dengan memberikan sepenuh kasih sayang antara satu sama lain lalu kami cenderung merasa tenteram dan aman dengannya tanpa rasa benci mahupun dengki.
Dasar yang menyebabkan hujah ini adalah buat sesuatu kerana Allah selagi tidak menyalahi hukumNya. InsyaAllah. kami (Mawaddah) berazam untuk merealisasikannya walaupun payah dan amat sukar.
Pengisian 2)
5 jalan/ cara mencapai Taqwa.
Umpama cermin yang kotor yang tak pernah dibersihkan. Semakin hari ia menjadi lebih kotor dan berhabuk, sehingga yang nampak hanyalah hitam dan kita tak dapat melihat diri kita untuk berhias.
Kemudian kita ambil cermin itu lalu dibersihkan dengan sabun dan air sehingga kelihatan berkilat dan mempu memantulkan cahaya. Dan kita dapat melihat keadaan diri kita dengan jelas dalam cermin itu.
Begitu juga dengan hati, ketika hati sudah hitam dan dipenuhi dengan fikiran-fikiran yang kotor sepatutnya kita bersihkan hati itu juga.
Jadi, cara membersihkan hati adalah dengan bertaqwa kepada Allah SWT menerusi 5 tindakan penting ini:
1.Mua'hadah-
Mengingati Perjanjian kita dengan Allah sehingga hati kita tidak hitam kerana selalu ingat janji yang sering kita ucapkan kepadaNya.
“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji….“ (Q.S.An Nahl:91) juga perjanjian seperti yang terdapat didlm Q.S. Al-A'raf:172 dan Al Fatihah:5
2.Muroqobah-
Merasakan kekuasaan dan kebersamaan Allah.
Muroqobah dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah adalah beramal dengan Ikhlas.
Muroqobah terhadap maksiat adalah dengan taubat, penyesalan dan meninggalkannya secara total.
Muroqobah dalam perkara mubah/ samar adalah dengan menjaga adab dengan Allah dan bersyukur atas segala nikmatNya.
Muroqobah dalam musibah adalah dengan redha terhadap ketentuanNya serta memohon pertolongan- Nya dgn penuh kesabaran.
“Hendaklah kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihatNya dan jika memang kamu tidak melihatNya, maka sesungguhnya Allah melihat kamu“
3.Muhasabah -
Menghitung/ menilai diri sehingga setiap hari ada peningkatan iman dan taqwa dan semakin jauh dari kemungkaran, seperti cermin yang setiap saat dibersihkan dan kita dapat melihat wajah kita setisp hari dengan jelas.
“Hai orang beriman , bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri perhatikan apa yang telah dibuat untuk hari esok (akhirat) dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan“ (Q.S. Al Hasyr:18)
Dari Umar al Faruq r.a. berkata, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang pada hari yang agung (hari kiamat). Di hari itu kamu dihadapkan kepada pemeriksaan, tiada yang tersembunyi dari amal kalian walau 1 pun"
Bagaimana mungkin memperbaiki diri jika tidak ada muhasabah, tanpa muhasabah tidak akan ada perubahan.
4.Mua'qobah-
Menghukum diri ketika melakukan dosa and menghargai diri ketika buat kebaikan. Ini menjadi motivasi dalam hidup supaya terhindar dari dosa dan terus menerus menguatkan keimanan dengan kebaikan.
Apabila seorang mukmin melakukan dosa maka jangan membiarkannya. Kerana membiarkan diri dalam dosa mengundang datangnya dosa lain dan semakin susah untuk meninggalkannya.
5.Mujahadah-
Apabila seorang mukmin terjerumus dalam kemalasan, suka berehat, cinta dunia dan tidak melaksanakan amal sunnah/ ketaatan maka ia harus memaksa dirinya melakukan amal2 sunnah itu.
“Dan orang2 yang berjihad (mencari keridhaan) Kami, benar2 akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan2 Kami. Dan sesungguhNya Allah benar2 beserta orang2 yang berbuat baik": Q.S. Al ankabuut:69
Beramal bukan seadanya tetapi bersungguh dalam keadaan apa saja.
Dari Abu Hurairah bahwa beliau berkata, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah berfirman: Tidaklah seorang hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai selain dari amalan2 wajib dan seorang hambaKu senantiasa mendekat kepada-Ku dengan melakukan amalan2 sunnat, sehingga Aku mencintainya. Apabila Aku telah mencintai-Nya, maka Akulah yang menjadi pendengarannya dan sebagai tangan yang digunakannya untuk memegang dan kaki yang dia pakai untuk berjalan dan apabila ia memohon kepada-Ku pasti Kukabulkan, dan jika berlindung kepada-Ku pasti Ku lindungi.’’
Dengan mujahadahlah, seorang muslim akan memberikan amalan yang terbaik. Dan amal terbaik akan menghasilkan hasil terbaik, fiddunia wal akhirat
6 comments:
Salam ukhwah..Alhamdulillah.. ulasan yang mantap dan berkesan..tq..
Assalam, terima kasih atas entri ini. Banyak membantu.
slm Abe Sob dan Zara..alhamdulillah semoga mendapat manfaat bersama..Moga Allah berkati kita semua dunia akhirat,amin!
SALAM,MOHON SHARE,TQ.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَٱرَكَاتُۀ
Sy share ye ..
Assalamulaikum...
Salam Ukhwah....
Banyak ilmu yang saya dapat dr blog ini...Terima kasih..Semoga Allah merahmati anda...
Post a Comment